Senin, 11 Maret 2013

Pesona Tanjung Ringgit

 

Lombok di Nusa Tenggara Barat tidak akan ada habisnya menawarkan keindahan. Di setiap sudutnya adalah surga, seperti Tanjung Ringgit yang berada di ujung tenggara pulau cantik ini.
Tidak hanya Uluwatu di Bali yang menawarkan tebing-tebing eksotis dan memanjakan para pengunjung. Lombok juga punya! Ini dia Tanjung Ringgit yang memakan waktu tiga jam perjalanan untuk sampai di kawasan ini dari Kota Mataram.
Tanjung Ringgit adalah lautan lepas di Samudera Hindia. Banyaknya tanjung dengan tebingnya yang eksotis, pasir putih dan air lautnya yag berwarna biru, menjadi daya tariknya. Selain itu, Tanjung Ringgit memiliki situs sejarah peninggalan dari masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia.
Dari sekian banyaknya keindahan yang ada Tanjung Ringgit, ada beberapa keunikan yang kita bisa temui di sini, lho. Turun dari perbukitan menuju laut tidaklah susah. Ada lorong yang bisa menembus perbukitan. Dari sana kita bisa turun ke laut dengan melewati anak tangga dari lorong itu. Jalannya agak sedikit curam maka berhati-hatilah karena tiupan angin sangatlah kencang.
Setelah berada di bawah, kita bisa melihat lebih dekat adanya sumur air tawar yang berada tepat di bawah dinding tebing. Ya, ada sumur air tawar di tepi pantai. Unik!
Di kawasan ini juga ada pohon bernama Pohon Surga. Diberi nama Pohon Surga karena hanya ada satu pohon di tempat ini. Di pohon inilah pengunjung bisa berteduh dikala panas terik atau hujan. Dari sini juga kita bisa menikmati pemandangan Tanjung Ringgit yang luar biasa indah.
Di dinding tebing sebelah barat, yang termasuk tanjung yang paling eksotis, ada sebuah lukisan yang terbuat dari rumput-rumput yang tumbuh di dinding tebing tersebut. Panorama ini seolah membawa kita dalam suasana Pulau Bali.
Uniknya, coba perhatikan pasir dan terumbu karang yang muncul di lautan Tanjung Ringgit, kita bisa menemukan dan melihat lafadz Allah, silahkan dibuktikan! Selain keunikannya, kita di sini juga bisa berwisata sejarah.
Bukti fisik peninggalan Belanda dan Jepang masih bisa kita temukan di sini, seperti mercusuar peninggalan Belanda yang masih aktif sampai sekarang ini. Menurut masyarakat yang menemani kami, dulunya Tanjung Ringgit adalah wilayah pertahanan Belanda dan Jepang di wilayah selatan. Di sini sebenarnya ada dua buah Meriam Jepang, hanya saja meriam yang satu itu sudah dicabut oleh orang yang paling berpengaruh di wilayah itu dan disimpan dalam sebuah tempat.
Selain itu, juga ada parit-parit pertahanan yang sekarang sudah ditumbuhi semak belukar. Yang paling membuat penasaran, adalah gundukan tanah di sekitar Meriam dengan dua jendela yang berada di permukaan tanah. Mungkin, di bawah gundukan ini ada bangunan megah yang tertimbun, siapa tau bangunan yang tertimbun ini dulunya adalah pusat pertahanan yang dibuat oleh Jepang ataupun Belanda.
Berlanjut ke arah selatan, letaknya di ujung bukit kedua, terdapat gua yang sangat indah dan masih menganga. Namanya Goa Raksasa, gua ini juga digunakan oleh Jepang sebagai benteng pertahanan. Gua ini bisa tembus ke ke laut, sayangnya kami tidak bisa masuk jauh lebih dalam karena terkendala alat.
Ya, hal ini dikarenakan semakin dalam gua yang indah itu semakin gelap. Saat ini, menurut masyarakat sekitar, di dalam gua tersebut ada kolam air tawar yang seringkali digunakan untuk mandi oleh pengunjung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar